LAMBANG PERNIKAHAN DAN MAKNA DIBALIKNYA

Apa ya makna tahun demi tahun pernikahan yang anda jalani???dan apa pula kado yang tepat untuk melambangkan ulang tahun pernihakan???

berikut ulasan ulang tahun pernikahan dan maknanya……

1 tahun = kertas

kertas melambangkan awal baru. Pernikahan pertama masih bagian awal kehidupan rumah tangga. Pasangan suami istri yang menentukan bagaimana mereka akan menjalani kerhidupan bersama. Contoh hadiah bertema kertas : voucher belanja, kupon diskon, buku harian, selembar puisi yang dibingkai, dll

5 tahun = kayu

tradisi memberikan kayu pada ulang tahun pernikahan kelima berasal dari Wales. Kayu merupakan bahan alami yang dikenal kuat. Dengan demikian diharapkan kehidupan rumah tangga yang sudah menginjak usia kelima semakin kokoh. Contoh hadiah bertemakan kayu : mangkuk kayu, tatanan kayu untuk gelas, sandal kayu, bingkai kayu, dll.

7 tahun = tembaga atau wol

Simbol tembaga dikenal sebagai simbol Dewi Venus atau Aphrodite (dewi cinta, kecantikan dan kesuburan) dalam mitologi Romawi dan Yunani. Adi pemberian tembaga bisa melambangkan ketiga hal tersebut. Sementara wol juga memberi makna yang tidak kalah penting dari tembaga yaitu kehangatan. Contoh hadiah tembaga atau wol : bingkai tembaga, pajangan tembaga, sweater, selimut wol, dll.

10 tahun = timah atau aluminium

Memberikan hadiah dari bahan timah atau aluminium merupakan simbol pengharapan agar pasangan suami istri tetap bisa saling menyesuaikan diri dan tidak kaku meskipun pernikahan sudah berjalan selama 10 tahun. Contoh hadiah bertemakan timah atau alumunium : peralatan memasak dr bahan aluminium, perhiasan dari bahan pewter (99% berbahan timah), dll.

12 tahun = linen atau sutra

Kelebihan-kelebihan linen dan sutra yang berbahan serat halus, terasa sejuk saat disentuh dan semakin lembut setiap kali dicuci diharapkan juga menjadi kelebihan pasangan suami istri yaitu bersifat lebut, menyejukkan hati namun tetap tangguh. Contoh hadiah bertema linen atau sutra : seprei linen, selendang sutra, sarung bantal sofa, dl.

15 tahun = kristal

Dalam beberapa kebudayaan, ulang tahun pernikahan ke – 15 dilambangkan dengan kaca. Itu sebabnya kristal dijadikan lambang ulang tahun ke 15 ini. Contoh hadiah bertema kristal : pajangan, lampu, perhiasan

20 tahun = porselen

Setelah mengarungi bahtera rumah tangga selama dua dekade, ini saatnya anda merayakannya bersama orang-orang tercinta melalui jamuan makan. Inilah alasan porselen dijadikan simbol pernikahan ke-20. Contoh hadiah bertemakan porselen : pajangan, peralatan makan, boneka, guci, vas, perhiasan, dll.

25 tahun = perak

Perak merupakan simbol keharmonisan yang sangat diperlukan untuk menjalani kehidupan berumah tangga. Contoh hadiah : perhiasan, pajangan, bingkai, cermin, manset.

30 tahun = mutiara

Dalam mitologi india, mutiara dianggap sebagai tetesan embun yang jatuh ke lautan. Mutiara merupakan lambang kecantikan, kedamaian dan kemuliaan. Tiga hal ini lah yang pas dianggap mewakili makna ulang tahun pernikahan ke 30. Contoh hadiah bertemakan mutiara : perhiasan, tas hias, pajangan, dll

35 tahun = karang

Karang memiliki kerangka sangat keras dan berperan penting dalam kehidupan bawah laut. Pasangan suami istri pun harus memiliki sifat yang tangguh. Mereka berdua adalah pemeran utama kehidupan berumah tangga. Contoh hadiah bertemakan karang yaitu lukisan bawah tanah atau tiket wisata pantai.

40 tahun = ruby

Ruby salah satu batu-batuan berharga berwarna merah. Dalam kehidupan bangsa-bangsa Asia, batu ini termasuk salah satu yang dianggap penting bahkan ada yang mengatakan ruby lebih berharga daripada berlian karena lebih langka. Batu ini melambangkan kesehatan, kesejahteraan, kebijaksanaan dan gairah. Pemberian ruby pada ulang tahun penikahan dimaksudkan agar kehidupan berumah tangga terus diberkahi keberuntungan dan rezeki. Contoh hadiah bertemakan ruby : perhiasan, pernik hadiah, pajangan, dll.

50 tahun = emas

Emas adalah bahan metal yang paling digemari di seluruh dunia. Ada yang berwarna kuning, putih dan kemerahan. Di banyak adat sitiadat, emas adalah lambang keharmonisan. Hampir sama dengan ulang tahun pernikahan ke-25, di Jerman, para suami juga memberikan semacam karangan bunga kepada istrinya. Bedanya, di ulang tahun pernikahan ke 50, karangan bunga ini dibuat dari emas. Inilah kemudian yang menjadi cikal bakal pernikahan emas. Contoh hadiah bertemakan emas : perhiasan, jam tangan, dll.

sumber : sekar

makna idul adha

karena kita mau m eyambut datangnya Idul Adha, tidak ada salahnya kita melihat lebih dalam makna yang terkandung di hari raya kurban itu…

Kata Idul Adha artinya kembali kepada semangat berkurban. Berbeda dengan Idul Fitri yang artinya kembali kepada fitrah. Bila Idul Fitri berkaitan dengan ibadah Ramadhan, di mana setiap hamba Allah selama Ramadhan benar-benar disucikan sehingga mencapai titik fitrah yang suci, tetapi dalam Idul Adha tidak demikian. Idul Adha lebih berupa kesadaran sejarah akan kehambaan yang dicapai nabi Ibrahim dan nabi Ismail alaihimus salam. Karenanya di hari tersebut ibadah yang paling utama adalah menyembelih kurban sebagai bantuan terhadap orang-orang miskin.

Dalam surah Ash Shaffat 100-111, Allah swt. menggambarkan kejujuran nabi Ibrahim dalam melaksanakan ibadah kurban. Indikatornya dua hal:

Pertama, al istijabah al fauriyah yakni kesigapannya dalam melaksanakan perintah Allah sampai pun harus menyembelih putra kesayangannya.

Ini nampak ketika nabi Ibrahim langsung menemui putranya Ismail begitu mendapatkan perintah untuk menyembelihnya. Di saat yang sama ia langsung menawarkan perintah tersebut kepadanya. Allah berfirman:

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!”

Dan ternyata al istijabah al fauriyah ini nampak juga pada diri Ismail ketika menjawab:

“Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Kedua, shidqul istislam yakni kejujuran dalam melaksanakan perintah.

Allah berfirman: “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).”

Inilah pemandangan yang sangat menegangkan. Bayangkan seorang ayah dengan jujur sedang siap-siap melakukan penyembelihan. Tanpa sedikitpun ragu. Kata aslamaa yang artinya keduanya berserah diri menunjukkan makna bahwa penyerahan diri tersebut tidak hanya terjadi sepihak, melainkan kedua belah pihak baik dari Ibrahim maupun Ismail. Di sanalah hakikat kehambaan benar-benar nampak. Bahwa sang hamba tidak ada pilihan kecuali patuh secara tulus kepada Tuhannya. Suatu teladan kehambaan yang harus ditiru setiap orang beriman yang berjuang menuju derajat kehambaan. Karenanya pada ayat 100 seteleh itu, Allah menegaskan bahwa keduanya benar-benar hamba-Nya, Allah berfirman: “Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.”

Dari sini nampak bahwa untuk mencapai derajat kehambaan sejati, tidak ada lain kecuali dengan membuktikan al istijabah al fauriyyah dan shidqul istislam. Nabi Ibrahim dan nabi Ismail telah membuktikan kedua hal tersebut. Allah swt. yang Maha Mengetahui telah merekamnya. Bila Allah yang mendeklarasikannya maka itu persaksian yang paling akurat. Tidak perlu diperbincangkan lagi. Bahkan Allah swt. mengabadikannya dengan menjadikan hari raya Idul Adha. Supaya semua hamba Allah setiap tahun selalu bercermin kepada nabi Ibrahim dan nabi Ismail.

Dengan demikian, esensi Idul Adha bukan semata ritual penyembelihan kurban, melainkan lebih dari itu, membangun semangat kehambaan nabi Ibrahim dan nabi Islamil dalam kehidupan sehari-hari.

Yang perlu dikritisi dalam hal ini, adalah bahwa banyak orang Islam masih mengambil sisi ritualnya saja, sementara esensi kehambaanya dilupakan. Sehingga setiap tahun umat Islam merayakan Idul Adha, tetapi prilaku kesehariannya menginjak-injak ajaran Allah swt. Apa-apa yang Allah haramkan dengan mudah dilanggar. Dan apa-apa yang Allah perintahkan diabaikan. Bukankah Allah berfirman udkhuluu fissilmi kaafaah? Tapi di manakah makna kaffah itu dalam dataran kehidupan umat Islam? Karena itu, setiap kita memasuki hari raya Idul Adha, yang pertama kali harus kita gelar adalah semangat kehambaan yang kaffah kepada Allah. Bukan kehambaan sepenggal-sepenggal, atau kehambaan musiman.

Berapa banyak orang Islam yang rajin mentaati Allah di bulan Ramadhan saja, sementara di luar Ramadhan tidak demikian.

Berapa banyak orang Islam yang rajin ke masjid selama di Makkah saja, sementara setelah kembali ke negerinya, mereka kembali berani berbuat dosa tanpa merasa takut sedikitpun. Wallahu a’lam bishshawab.

Dan Berkurbanlah!

Oleh: Ulis Tofa, Lc

Syariat berkurban merupakan warisan ibadah yang paling tua. Karena berkurban mulai diperintahkan saat Nabiyullah Adam ‘alaihis salam tidak menemukan cara yang adil dalam menikahkan anak-anaknya yang kembar. Meskipun sudah diputuskan menikah secara silang. Sampai akhirnya Allah swt mewahyukan agar kedua anak Adam, Habil dan Qabil melaksanakan kurban untuk membuktikan siapa yang diterima. Habil berkurban dengan ternaknya –unta- dan Qabil berkurban dengan tanamannya –gandum-.

Sampai disini Allah swt sebenarnya ingin menguji hamba-hamba-Nya, mana yang dengan suka-rela menerima perintahnya, dan mana yang menentangnya. Habil dengan ikhlas mempersembahkan kurbannya dan karenanya diterima. Sedangkan Qabil karena tidak tulus dalam menjalankan perintah berkurban, tidak diterima, sehingga dengan nekad juga ia membunuh saudaranya, inilah peristiwa pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia.

Syariat berkurban dilanjutkan dengan Nabi-Nabi berikutnya.

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ (34)

“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, Karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” QS. Al-Hajj : 34

Peristiwa berkurban paling fenomenal dibuktikan oleh Bapak Tauhid, Khalilullah, Ibrahim Alaihissalam. Ibrahim yang menanti seorang putra sejak lama itu diperintahkan Allah swt untuk menyembelih putra semata wayangnya, Isma’il alaihissalam. Ujian berat menyergapnya, antara melaksanakan perintah Allah swt atau membiarkan hidup putranya dengan tidak melaksanakan perintah Allah swt, toh putranya nanti akan melanjutkan perjuangan bapaknya. Alasan ini kelihatan begitu rasional. Bisa menjadi pembelaan diri dan pembenaran pilihan.

Namun, Ibrahim sudah teruji ketaatannya kepada Allah swt. sehingga tiada ragu ia akan melaksanakan perintah Allah swt. Perintah itu dikomunikasikan dengan putranya Isma’il. Betapa bangganya sang ayah yang mendengar ketegasan putranya, “Wahai Ayahku, laksanakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Engkau akan menemukan diriku termasuk orang yang penyabar.”

Rangkaian kisah hebat itu Allah swt rekam dalam Al-Qur’an,

“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. Maka kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya Telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ). Dan kami panggillah dia: “Hai Ibrahim. Sesungguhnya kamu Telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya Ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian. (yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” A(s-Shaffat:100-110)

Nikmat Allah

Syariat itu kembali diaktualisasikan oleh nabi akhir zaman, Nabiyullah Muhammad saw dan kita sebagai umatnya. Perintah itu digambarkan dalam surat pendek, surat Al-Kautsar: 1-3

“Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.”

Sebelum Allah swt memerintahkan berkurban, terlebih dulu Allah swt mengingatkan betapa nikmat pemberian Allah swt begitu banyak “Al Kaustar”, atau juga berarti telaga kautsar di surga.

Kalau kita mencoba merenung, nikmat Allah swt yang besar adalah nikmat diciptakanya kita sebagai manusia. Makhluk Allah swt yang paling mulya dan paling baik bentuknya, “ Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (At-Tiin:4)

Nikmat menjadi peran khalifatullah fil ardli, perwakilan Allah swt untuk memakmurkan bumi dan isinya. “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” (Al-Baqarah:30)

Nikmat anggota badan yang begitu menakjubkan dan luar biasa. Betapa sangat mahalnya kesehatan itu ketika satu mata dihargai ratusan juta. Makanya Allah swt kembali mengingatkan “Dan pada diri kalian, apakah kalian tidak memperhatikan?” (Adz-Dzariyat:21)

Dan yang paling besar anugerah Allah swt adalah nikmat Iman dan Islam. Ini digambarkan Allah sendiri,

”Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Al-Ma’idah:3)

Hakekat Berkurban

Setelah Allah swt menyebut nikmat-nikmat yang begitu banyak itu, Allah swt mengingatkan hamba-hamba-Nya agar mau melaksanakan perintah-perintah-Nya: perintah shalat lima waktu atau shalat Idul Adha dan berkurban sebagai bukti rasa syukur kepada-Nya.

Bahkan Rasulullah saw memerintahkan berkurban dengan bahasa yang tegas dan lugas bahkan disertai ancaman. Ancaman untuk tidak dekat-dekat dengan tempat shalat atau dengan istilah lain tidak diakui menjadi umat Muhammad.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا

“Dari Abu Hurairah ra., nabi Muhammad saw bersabda, “Barang siapa yang mempunyai kemampuan tetapi ia tidak berkurban, maka janganlah ia menghampiri (mendekati) tempat shalat kami”. (Hadits Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah).

Berkurban tidak sekedar mengalirkan darah binatang ternak, tidak hanya memotong hewan kurban, namun lebih dari itu, berkurban berarti ketundukan total terhadap perintah-perintah Allah swt dan sikap menghindar dari hal-hal yang dilarang-Nya.

Allah swt ingin menguji hamba-hamba-Nya dengan suatu perintah, apakah ia dengan berbaik sangka kepada-Nya dan karenanya melaksanakan dengan baik tanpa ragug-ragu? Laksana Nabiyullah Ibrahim.

Berkurban adalah berarti wujud ketaatan dan peribadatan seseorang, dan karenanya seluruh sisi kehidupan seseorang bisa menjadi manifestasi sikap berkurban.

Atau seperti Qabil yang menuruti logika otaknya dan kemauan syahwatnya, sehingga dengan perintah berkurban itu, ia malah melanggar perintah Allah swt dengan membunuh saudara kembarnya sendiri? Ia berusaha mensiasati perintah Allah swt dengan kemauannya sendiri yang menurutnya baik. Namun di situlah letak permasalahannya: ia tidak percaya perintah Allah swt.?

Berkurban juga berarti upaya menyembelih hawa nafsu dan memotong kemauan syahwat yang selalu menyuruh kepada kemunkaran dan kejahatan.

Seandainya sikap ini dimiliki oleh umat Islam, subhanallah, umat Islam akan maju dalam segalanya. Betapa tidak, bagi yang berprofesi sebagai guru, ia berkurban dengan ilmunya. Pengusaha ia berkurban dengan bisnisnya yang fair dan halal. Politisi ia berkurban demi kemaslahatan umum dan bukan kelompoknya. Pemimpin ia berkurban untuk kemajuan rakyat dan bangsanya dan begitu seterusnya.

Kita berani menyembelih kemauan pribadi yang bertentangan dengan kemauan kelompok, atau keinginan pribadi yang bertentangan dengan syariat. Bahkan kemauan kelompok namun bertentangan dengan perintah Allah swt.

Dengan semangat ini, bentuk-bentuk kejahatan akan bisa diminimalisir bahkan dihilangkan di bumi pertiwi ini. Biidznillah.

Karena itu Allah swt menegaskan dalam firman-Nya,

”Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Hajj:37)

Dan berkurbanlah. Kurban menjadi kebiasaan yang melegakan, bukan menjadi beban dan keterpaksaan. Karena memang kurban tidak sekedar memotong hewan. Allahu A’lam.

Sumber: dakwatuna.com

luwak

luwak..so cute..

it’s the picture

klo liat foto ini jadi kangen dengan hewan peliharaanku dulu..namanya :nik tinik”

padahal aku belinya baru 2 bulan. dari bayi loh..dari dia masih merah..tapi sayang di pagi hari itu dia menghilang dn sampe sekarang ga ada lagi kabarnya..

sugesti

Mungkin kita menganggap bahwa sugesti adalah hal yang tidak masuk akal. Tapi banyak pula orang yang mengandalkan sugesti dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut penuturan seseorang tentang pengalamannya ber-sugesti ria..
 Begini ceritanya:

Kejadian pertama:
Sejak dulu, saya hobi banget makan cokelat. Semua makanan yang mengandung cokelat (termasuk black forest), saya santap dengan nikmat. Kalau minum susu, atau produk minuman apapun (seperti Energen, STMJ, dst), saya paling suka rasa cokelat.

Hingga suatu ketika: saya mendengar langsung ucapan seorang ahli makanan sehat: “Cokelat itu tidak bagus bagi lambung. Kalau punya penyakit maag, jangan makan cokelat.”

Aneh bin ajaib! Sejak saat itu, maag saya langsung kumat, dan kepala saya langsung pening jika saya makan cokelat.

Padahal sebelumnya biasa-biasa saja.

* * *

Kejadian kedua:
Dulu saya pernah berobat ke pengobatan alternatif. Oleh tabibnya, saya dilarang memakan daging hewan berkaki empat.

Maka, saya pun menghindari daging sapi dan sebagainya. Saya hanya makan daging ayam atau telur.

Aneh bin ajaib! Sejak saat itu (walau saya sudah berhenti berobat di pengobatan alternatif tersebut), kepala saya langsung agak pusing kalo saya habis makan daging sapi, apalagi kambing.

Inikah pengaruh sugesti? Kalau ya, ternyata betapa hebatnya pengaruh sugesti itu.

Saya juga pernah mendengar cerita tentang orang yang sakit kanker. Lalu ia mencoba bersugesti bahwa ia tidak sakit kanker. Dan secara ajaib, penyakit kankernya itu hilang tak berbekas!

Aneh tapi nyata. Entah cerita ini benar atau tidak.

Interaksi sosial antar manusia

Interaksi sosial pada manusia kepada manusia lainnya dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berbicara, bertatap muka, bertransaksi dagang, belajar pada orang lain, menyakiti orang lain, dan lain sebagainya. Interaksi sosial antar individu merupakan proses yang rumit dan kompleks yang melibatkan faktor-faktor psikologis berikut di bawah ini (disertai pengertian / definisi) : 1. Imitasi Imitasi adalah meniru orang lain mulai dari sikap, perilaku, gaya, cara berfikir, penampilan, keterampilan, kemampuan, dan lain-lain. Imitasi yang baik perlu didahului oleh penerimaan, penghormatan, pengaguman, dll pada sesuatu yang hendak ditiru tersebut. 2. Sugesti Sugesti adalah mempengaruhi seseorang atas suatu pandangan, pemahaman, sikap, dsb ketika yang menerima sugesti dalam keadaan tidak berpikir rasional karena diberi sugesti oleh orang yang dikagumi, dihormati, berwibawa, karismatik, pemuka agama, penguasa, golongan mayoritas, dan lain sebagainya. 3. Simpati Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain yang seolah-olah merasakan perasaan orang lain. Contoh : Membantu korban bencana alam. 4. Empati Empati adalah rasa simpati yang sangat mendalam yang mampu memberikan pengaruh pada kejiwaan dan atau fisik seseorang. Contoh : rasa rindu yang terlalu dalam bisa menyebabkan seorang gadis menjadi panas dingin akibat tidak direstuinya hubungan cinta dengan kekasihnya. 5. Identifikasi Identifikasi adalah imitasi yang mendalam sehingga ingin menjadi sama dengan pihak lain baik secara disengaja maupun tanpa disengaja. Contoh : Seseorang ingin menjadi seperti Tukul Arwana akan berupaya bergaya tingkah laku seperti Tukul. Interaksi sosial pada manusia kepada manusia lainnya dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berbicara, bertatap muka, bertransaksi dagang, belajar pada orang lain, menyakiti orang lain, dan lain sebagainya. Interaksi sosial antar individu merupakan proses yang rumit dan kompleks yang melibatkan faktor-faktor psikologis berikut di bawah ini (disertai pengertian / definisi) : 1. Imitasi Imitasi adalah meniru orang lain mulai dari sikap, perilaku, gaya, cara berfikir, penampilan, keterampilan, kemampuan, dan lain-lain. Imitasi yang baik perlu didahului oleh penerimaan, penghormatan, pengaguman, dll pada sesuatu yang hendak ditiru tersebut. 2. Sugesti Sugesti adalah mempengaruhi seseorang atas suatu pandangan, pemahaman, sikap, dsb ketika yang menerima sugesti dalam keadaan tidak berpikir rasional karena diberi sugesti oleh orang yang dikagumi, dihormati, berwibawa, karismatik, pemuka agama, penguasa, golongan mayoritas, dan lain sebagainya. 3. Simpati Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain yang seolah-olah merasakan perasaan orang lain. Contoh : Membantu korban bencana alam. 4. Empati Empati adalah rasa simpati yang sangat mendalam yang mampu memberikan pengaruh pada kejiwaan dan atau fisik seseorang. Contoh : rasa rindu yang terlalu dalam bisa menyebabkan seorang gadis menjadi panas dingin akibat tidak direstuinya hubungan cinta dengan kekasihnya. 5. Identifikasi Identifikasi adalah imitasi yang mendalam sehingga ingin menjadi sama dengan pihak lain baik secara disengaja maupun tanpa disengaja. Contoh : Seseorang ingin menjadi seperti Tukul Arwana akan berupaya bergaya tingkah laku seperti Tukul.

sugesti-motivasi diri

Pernah melakukan sugesti diri? Mungkin Kita pernah melakukan kegiatan self-talking pada kondisi tertentu, misalnya saat Kita merasa sangat gugup dan ingin menenangkan diri, dll. Nah, itulah sugesti diri. Sugesti diri adalah tindakan afirmasi diri yang bertujuan menghilangkan pikiran negatif kita. Melakukan sugesti diri, akan menghasilkan efek yang luar biasa yang mempengaruhi kinerja kita berikutnya, meskipun hasilnya masih belum bagus (Tidak ada sesuatu yang instan, kecuali Mie Instan!! 😀 )

Banyak cara kita melakukan sugesti diri: “Jika orang lain bisa, aku juga pasti bisa!” atau “Ya! Aku Bisa!” atau “Aku akan baik-baik saja” dan lain sebagainya. Sugesti diri memperbolehkan kita untuk menguasai pikiran kita sendiri, seperti layaknya hipnotis.

Sebenarnya manusia itu tanpa batas, yang membatasi adalah diri kita sendiri dengan rasa kurang percaya diri, malu-malu, pikiran buruk atau bahkan sirik. Orang bijak bilang: “Kita adalah apa yang kita pikirkan!” Ya! Dengan berpikir kita tidak bisa, maka kita tidak bisa! Sebaliknya, jika kita pikir kita bisa, maka kita bisa! Ini bukan sihir atau sulap seperti yang dilakukan Mister Deidi KokBusyet. Kita tidak bisa merubah apa yang sudah ada dan berbentuk nyata. Misalnya pada kenyataannya saya adalah orang dengan tubuh tinggi 150 cm, ketika saya berpikir bahwa saya adalah orang tinggi bertubuh tinggi 200 cm, hal itu tidak merubah apapun pada tubuh saya. Yang bisa dilakukan oleh kekuatan pikiran kita adalah sesuatu yang abstrak yang berasal dari pikiran atau hati kita. Misalnya kita tidak bisa bicara di depan umum, jika kita bisa melakukan sugesti diri bahwa kita bisa dan bicara di depan umum itu mudah, maka hati kita akan jauh lebih tenang dan akan menghasilkan kondisi yang lebih baik ketika bicara di depan umum (meskipun tata bicara kita masih kurang bagus).

So, apa ruginya mencoba? Sugesti diri sangat baik untuk kita sendiri, lakukan berulang-ulang dan percayai kata-kata kita sendiri, maka saya yakin Anda BISA! SAYA BISA!!!